Penasehat Muda IKMS Bintan Timur Hadiri Rapat Persiapan MUBES Pembentukan Organisasi Induk Minang Kepri

Batam, 19 April 2025 – Penasehat Muda Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS) Bintan Timur, Vovy Andri Tanjung, turut hadir dalam rapat penting persiapan Musyawarah Besar (MUBES) Pembentukan Organisasi Induk Minang Kepulauan Riau yang akan diberi nama Payung Panji Minang Kepri. Rapat ini berlangsung di Kota Batam dan dihadiri oleh perwakilan dari 9 organisasi Minang kabupaten/kota se-Kepulauan Riau, sebagai bentuk komitmen bersama dalam menyatukan kekuatan dan potensi masyarakat Minang di tanah rantau.

Dalam rapat tersebut, seluruh pimpinan organisasi Minang se-Kepri menyatakan kesiapan untuk menyukseskan MUBES yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada 11 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi tonggak sejarah penting bagi masyarakat Minang di Kepulauan Riau, sebagai upaya membangun satu wadah kolektif yang kuat, inklusif, dan representatif, yang mampu mewadahi aspirasi serta memperjuangkan kepentingan masyarakat Minang dari berbagai latar belakang profesi, generasi, dan daerah asal.

Vovy Andri Tanjung dalam keterangannya menyampaikan bahwa kehadirannya mewakili Warga Minang Kabupaten Bintan dan semangat generasi muda Minang Bintan untuk terlibat aktif dalam proses pembentukan organisasi induk yang visioner dan progresif.

“Kita butuh satu payung besar yang dapat menyatukan seluruh organisasi Minang di Kepulauan Riau, tanpa menghapus identitas kedaerahan masing-masing. Kehadiran Payung Panji Minang Kepri diharapkan menjadi katalisator kebangkitan masyarakat Minang dalam berbagai sektor di daerah ini,” ungkap Vovy.

Rapat juga membahas struktur kepanitiaan MUBES, penentuan tempat pelaksanaan, dan tata tertib forum. Selain itu, para peserta menyepakati prinsip-prinsip dasar organisasi induk, termasuk asas kebersamaan, keterbukaan, dan sinergi antarorganisasi sebagai fondasi utama.

Kehadiran figur-figur muda seperti Vovy Andri Tanjung memberikan nuansa segar dalam dinamika organisasi kedaerahan Minang di perantauan. IKMS Bintan Timur pun dinilai memiliki posisi strategis dalam mendorong sinergitas antarwilayah, khususnya dalam mengusung program-program kolaboratif lintas kabupaten/kota.

Musyawarah Besar mendatang diharapkan tidak hanya menjadi seremoni pembentukan, tetapi juga forum penguatan nilai-nilai adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah yang berpijak pada semangat persatuan dan kemajuan bersama. ikms

Post Comment